Kamis, 29 Oktober 2015

bunda kerja atau stay @ home?

Bercerita sedikit tentang masa kecil...dulu saat masa abgku dimana mereka bilang masa labil, terkadang aku meratapi masa kecil yang aku rasakan tidaklah sebahagia selayaknya masa-masa yang seharusnya dilewati anak-anak seumurku saat itu. Mungkin umurku masih 4 atau 5 tahun, entahlah...tapi saat itu aku belum sekolah. Mamahku bekerja dan bapaku juga, kakak-kakakku sedang sekolah...well pastinya dirumah ga ada siapa-siapa cuma aku sendiri. Seingatku mamahku meminta tolong kerabat yang tinggal depan kontrakkan rumahku untuk menjagaku, tapi mungkin karena aku tidak betah atau entah karena apa ( sedikit lupa karena itu sekitar 24tahun yang lalu) aku suka menghabiskan waktu untuk menunggu mamahku pulang kerja dengan bermain dengan teman atau luntang-lantung sendirian saat kakak-kakakku belum pulang sekolah. Aku terlalu takut untuk masuk rumah, jadi saat aku ingin buang air aku pasti memilih untuk buang air disamping rumah...dan yang paling ga bisa aku lupakan adalah saat perutku terasa lapar, saat itu aku lihat sebungkus agar kecil yang sudah terbuka dengan sisa sedikit agar didalamnya tergeletak menggoda didepan mata luguku..sedikit ragu aku memungut dan memakannya. Satu hal lagi yang masih aku ingat adalah ketika mamahku berpamitan untuk berangkat kerja, aku menangis histeris memohon untuk ikut. Ah mah...saat aku beranjak gadis aku mengingat masa kecil itu begitu menggoda dua bola mataku untuk berkaca-kaca dan teteskan butiran-butiran airmatanya. Tapi itu bukan salahmu mah...kau sering sekali mengelus rambutku saat aku tidur dipangkuanmu seraya meminta maaf karena meninggalkanku untuk bekerja,, sekali lagi itu bukanlah kesalahan mah dan kau tak perlu meminta maaf. Karena...saat ini aku sudah menjadi seorang ibu dari seorang putra, dan kini aku tahu betapa berat posisimu saat itu dengan pilihan harus bekerja dan meninggalkan anak-anakmu dirumah. Aku tahu itu demi aku...demi kita. Walaupun kini aku lebih memilih untuk menjadi ibu rumah tangga atau rumah tangga yang memilihku. Maaf mah...aku tidak tahu beratnya pilihanmu itu,maafkan aku juga sampai saat Tuhan memanggilmu aku tetap saja menjadi anak yang menyusahkanmu.tak ada sedikitpun yang bisa aku balas atas cintamu...hanya do'a-do'a yang bisa aku panjatkan untukmu. ya Allah dia adalah ibu pejuang untuk kami anak-anak dan keluarganya, tempatkanlah beliau di taman surgaMu...semoga beliau mengampuni aku menjadi anak yang tidak berbakti...ampuni aku ya Allah. Love you mom