Kamis, 11 November 2010

Surat bayu untuk intan (3 detik menuju 19 maret 2006)

Beberapa buku tertumpuk dan terserak, 3 buah gelas yg tak lagi bersih berjejer di depan dispenser yg tersangkut diantara pintu yg mulai tampak lusuh dan kotor menyelimuti jendela kotor pula.

Dan kabel itu,kabel yg mengingatkanku sewaktu dulu aku pernah terkejang saat serabut yg terbungkus itu terkelupas dan mencium kulit tangan mungilku, mereka tercecer tak jelas arah.

dan ugh..! 2 buah asbak yg telah sesak di jejali puntung rokok itu kini telah terguling menyisakan ceceran debu menjijikan.

Ah, sungguh ironis! Kamar kosan yg dari luar tampak elegan itu ternyata tak lebih dari jejalan barang tak berguna.

Barangkali gambaran kamar kosan itu cukup bisa mewakili siapa aku.

Gambaran febi tentang intan yang terkujur dalam diri ini tidaklah seindah itu, karena banyak sekali sampah yg terkapar tak beraturan dalam diri seorang Bayu.

Walaupun begitu,sampah itu tidak mudah untuk di bersihkan. Terlebih lagi sekarang telah hadir peri suci yang senantiasa membaringkan hati yg slalu kerut.

Hanya kamu!
Hai periku yg bisa bertahta dalam gejolak sukma yg selalu ingin menjerat diri.

1 komentar:

  1. menarik..puisinya.
    cukup buat tiket menuju penulis hehehehee..

    BalasHapus