Kamis, 11 November 2010

Surat bayu untuk intan (3 detik menuju 19 maret 2006)

Beberapa buku tertumpuk dan terserak, 3 buah gelas yg tak lagi bersih berjejer di depan dispenser yg tersangkut diantara pintu yg mulai tampak lusuh dan kotor menyelimuti jendela kotor pula.

Dan kabel itu,kabel yg mengingatkanku sewaktu dulu aku pernah terkejang saat serabut yg terbungkus itu terkelupas dan mencium kulit tangan mungilku, mereka tercecer tak jelas arah.

dan ugh..! 2 buah asbak yg telah sesak di jejali puntung rokok itu kini telah terguling menyisakan ceceran debu menjijikan.

Ah, sungguh ironis! Kamar kosan yg dari luar tampak elegan itu ternyata tak lebih dari jejalan barang tak berguna.

Barangkali gambaran kamar kosan itu cukup bisa mewakili siapa aku.

Gambaran febi tentang intan yang terkujur dalam diri ini tidaklah seindah itu, karena banyak sekali sampah yg terkapar tak beraturan dalam diri seorang Bayu.

Walaupun begitu,sampah itu tidak mudah untuk di bersihkan. Terlebih lagi sekarang telah hadir peri suci yang senantiasa membaringkan hati yg slalu kerut.

Hanya kamu!
Hai periku yg bisa bertahta dalam gejolak sukma yg selalu ingin menjerat diri.

Ungu abadi

Langit biru itu belum mau berubah menjadi ungu abadi

ditepian matamupun belum bisa ku tepis sepi

hanya airmata jatuh di kedalaman yg sunyi
hening..
Kemudian mati.

Aku tak tahu ( untuk 23 februari)

Tiap kali ku lukis bayangmu dalam lamunku segurat senyum membentuk di bibirku
entah artinya apa...

Tiap kali ku ingat tatap matamu tercipta rasa dan tanda tanya
entah itu apa...

Tiap kali angin mengurai kisah menutur katamu
maka ku diam...

Ku hapus semua rasa juga tandatanya, ku kendalikan hatiku
hanya itu...

Tak perlu samarkan kepalsuan

Sendi cinta itu ku bangun dari repihan perih di campur dengan dukanya yg mengental di olah oleh syaraf2 yg menegang
sedangkan rindu yg ku sampaikan padamu sehari yg lalu adalah kekosongan janji yg ingin ku ludahi kemudian ku taburi pada kata2ku yg beraroma romantisme padamu.

Tak salah,bila esoknya garis tegak lurus menjadi benteng tempat kita berpijak dan kita saling memaki saling menampakan buruknya rupa kita masing2 tapi apa perlu kita perdebatkan bibir kita yg menyatu dalam ikrar kepalsuan.

Cukup sudah...
Biar kita mulai dari awal dari kita yg tak saling mengenal tak perlu torehkan kata2 "aku ingin membuka kembali buku yg pernah tercatat" karna kita kan tersesat pada palsunya cinta.

Tuk terkasih yg merasakan perih

Kasih..Mungkin inilah takdir,ketika bentangan waktu memaksa kita tuk beranjak dari tempat yg kita pijak dan kita harus saling mengerti bahwa tali kasih ini tak bisa kita ulurkan lebih panjang lagi.

Kasih..Kuharap kita tak saling menunding,saling melemparkan kata salah dan akhirnya perpisahan ini menjadi sebuah benci yg mengubah arti saling mengasihi.

Akupun sebenarnya tak ingin merusak keindahan perpisahan kita dgn airmataku yg memang tak sanggup lagi ku bendung, tapi aku tak kuasa menahan sesak di dada apalg ketika kata2ku mulai menajamkan suasana hingga menjadi pertengkaran yg seharusnya tak ada.

Biarkan ku terus mengenang akan detik2nya yg membawa bahagia, ku harap setelah perpisahan ini kau dapat kembali menyulam waktu.

Selasa, 09 November 2010

Cintaku tertinggal di januari

Dear januari...

Aq yg tak pernah mengira perjalanan cintaku akan melewati jalanan yg membuatku salah arah.Berawal dr senyum manis dan cahaya matamu yg meneduhkan,q hentikan sejenak langkah tuk bersandar dlm hatimu.Ku lewati hari demi hari tanpa rasa ragu,tanpa ingin q belokkan arah perjalananku.

Be2rapa bulan tlah q lewati bersamamu, tiada jeda dan tipu daya bagiku...Tapi saat itu segalanya berubah,bahkan persepsiku tentang cintamu pun berubah.Begitu tegakah kamu?

Seperti menemukan jalanan buntu,segala arah bagiku menyakitkan,akan sia2kah yg tlah qt jalani? Atau ini sebuah pembelajaran bg ku?.

Bagiku semuanya sudah terlanjur,cnt ini trlanjur tumbuh d htku. Hingga kesalahan q tantang,apa aq tak lg berhati nurani?.Kenyamanan ini membuatq tak bs tinggalkan kamu,hingga ketulusan terasa nyata bagiku.

Kadang pula aq berfikir ketulusan ataukah kebodohan dari sang pecinta.

Maret yg q rindu

Sepertinya aq ingin menulis,menggoret namamu dlm secarik kertas,menggoretkan prilakumu yg memperindah hidupku dan bercerita tentang waktu yg pernah ada tentang aku dan kamu menyatu dalam cinta.

Kapan saja aq merindukan kisah itu,jari jemariku menari dlm kata-kata yg indah tentangmu.
Airmata tak pernah membiaskan pelangi cinta yg mungkin sudah memudar bahkan hilang dlm ingatanmu...Tenang saja aq hny mengingatmu untk diriku sndri.

Dulu kau ti2pkan rindu pada angin yg membisikkan betapa aq hdp dlm hatimu,dan kini q ti2pkan rindu pd waktu,agar se2kali jika kau mau dan sudi..Kau bs mengenangnya walau sekejap.

Sungguh aq mencintaimu saat itu,hanya saja aq tak ingin berlayar 1 kapal 2 nahkoda

Senin, 11 Oktober 2010

Gambaran Cintaku




Cintaku selaksa embun pagi
Yang hanya ingain memberimu kedamaian
Rasa sayangku selaksa mentari
Yang memberimu kehangatan
Rinduku padamu menginginkan kebebasan
DDan selimuti luka hati ini
Dengan sebuah kerelaan
Kealam menuntun perasaanmu sandiri
Pengorbanan mengajariku menyeka airmata
puasanku telah mencapai klimaks
Ketika melihat cintamu tumbuh dengan jujur
Terhadap perasaannya sendiri
Dan aku nya dapat berteriak dari seberang hatimu
“ jagalah cintamu sebagaimana aku menjaga cintaku untukmu”

Lantaran ada Malam pada Tidurmu



Pada sebuah mimpi
Ku temukan dirimu diam menanti
Apa hanya mimpi??
Kalau begitu
Aku ingin menjadi sepotong do’a mu
Sebelum kau arungi jejak nafas anganmu
Lalu gerayangi secawan rindu
Meneguk secarik harapan
Yang mungkin kan tercabik habis
Atau telah tercabik habis

Sabtu, 29 Mei 2010

Surat di bulan januari

Pada saatnya aq ingin sekali kau meniup lilin itu
di antara paduan kue coklat yang melebur manisnya di dalam senyummu
tak pernah ku sempat melihatmu memejamkan mata munajatkan sebait kata yang teruntai jadi do'a
tak pernah ku sempat lukis segurat senyum di hari jadimu

maafkan aku sayang

aku tak pernah bisa membuktikan bahwa aku lah wanitamu.